🐡 Materi Gamelan Jawa Kelas 12
denganmateri pengajaran di senior SM A kelas 12, Kurikulum 2013. Novel i ni Nun Menceritakan tentang tok oh-tokoh dan masalah hidupnya se
SoalUS Sejarah Indonesia SMA/MA 2021 Paket 1 Berserta Jawaban. 1. Manusia selalu berkembang karena pada dasarnya manusia memiliki cipta rasa dan karsa, dengan demikian manusia mampu untuk berinteraksi dimanapun berada. Unsur sejarah yang meliputi unsur intuisi, imajinasi, dan emosi merupakan ruang lingkup sejarah dalam . A. Sejarah sebagai
Latihansoal pts bahasa jawa kelas 6 sd mi kurikulum 2013 semester 1 (ganjil). Download kunci jawaban dan soal soal uas bahasa jawa kelas 12 sma x2f ma semester 1 terbaru. Source: Details. Latihan soal usbn bahasa jawa kelas 6 sd mi dan kunci jawaban us basa. Sapa sing sesorah manut teks ing ndhuwur?
B pantomime. C. acropolis yaitu pusat kuil athena. D. Menander ( komedi ) E. romantisme. Jawaban: A. Baca juga: - 40 Contoh Soal UTS Seni Budaya Kelas X Semester 2 Kurikulum 2013. - 45 Contoh Soal UAS Seni Budaya Kelas X Semester 2 Kurikulum 2013 Beserta Jawabannya.
MateriKelas : 7 (tujuh ) Tema Materi : Belajar Deskripsi Ringkasan Materi : Contoh dan Jawaban Latihan Soal Melengkapi dan Menelaah Teks Deskripsi , Latihan soal ada di dalam buku paket Bahasa Indonesia Kelas 7 Kurikulum 2013 di halaman 28-30 . adapun jawaban yang ada di blog ini adalah bahan referensi bagi siswa dla mengevaluasi hasil belajar
HandOut Pelajaran Seni Musik Kelas MODUL SENI MUSIK KLS XII MIA TAHUN AJARAN 2020-2021 SEMESTER GANJIL BERKREASI MUSIK MATERI AJAR A. HAKIKAT MUSIK KONTEMPORER 1. Misalnya: nuansa gendhing gamelan Jawa yang ditranskripsikan ke dalam piano. Sudah tentu, masalah laras dan alur musiknya bukan lagi
soalpsikotest culture fair intelligence test cfit test i hafalan abjad o kesenian. jawabannya pdf di 2020 dengan gambar huruf pengetahuan latihan. psikotes cfit soal jawab vlr08o3z5wlz. Arca, gamelan, opera, quintet ø perkakas : cfit culture fair intelegence test untuk mengungkap kemampuan mental umum.
RPPSD (Bahasa Jawa) KELAS 1; KELAS 2; KELAS 3; KELAS 4; KELAS 5; KELAS 6; RPP SD (Bahasa Sunda) Kelas 3 Semester 1; Peta Materi - Kelas 12 - Sosiologi: 3: Peta Materi - Kelas 11 - Sosiologi: 4: gamelan jawa: 232: gamelan gong suling: 233:
HUTAPEA TOHAP (2020) Hubungan Minat Kejuruan Dan Hasil Belajar Teknik Bubut Dengan Prestasi Peraktek Kerja Lapangan Industri Pada Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Permesinan SMK Negeri 2 Medan. Undergraduate thesis, UNIMED. HUTASOIT, YENI UTAMI (2020) KEHIDUPAN MASYARAKAT DI PEMUKIMAN KARYA VII HELVETIA TIMUR,
DownloadRangkuman Materi Sejarah Kelas 12 IPA/IPS – Ringkasan Sejarah merupakan sebuah catatan yang berisi pont-point penting untuk setiap pelajaran Sejarah. Tentu dengan adanya catatan ringkas ini, diharapkan dapat membuat Kamu lebih mudah dalam mengingat materi di pelajaran Sejarah. Dan ini akan sangat bermanfaat sekali, untuk Kamu pencinta
RahmatIslam bagi Nusantara. Terdapat tiga teori yang dikemukakan para ahli sejarah terkait dengan masuknya agama Islam ke Indonesia, yaitu: Pertama, teori Gujarat yang menyatakan bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13 M, melalui peran para pedagang India. Kedua, teori Makkah, yang menyatakan bahwa agama Islam tiba di Indonesia
a Jawa Timur . b. Jawa Tengah . c. Jawa Barat . d. Bali . e. Madura . 21. Dalam berkarya musik Djadug ferianto mengkspresikan gagasannya bersama kelompok musik a. Kua Etnika dan Sinten Remen. b. Kyai Kanjeng dan Sinten Remen. c. Kua Etnika dan Kyai Kanjeng . d. Opera Kecoa dan Kantata Takwa . e. Swara Ratan dan gamelan gaul . 22.
aI6Kl. Gamelan sebagai musik pengiring/accompaniment sering disebut dengan istilah kerawitan yang merupakan salah satu bentuk penyajian instrumentalia musik. Beberapa bentuk karya seni tradisional Jawa yang diiringi menggunakan alat musik gamelan antara lain tembang Jawa, baik tembang klasik tembang gede, tembang tengahan, tembang macapat, maupun tembang/ lagu modern campursari, dangdut, dll, tembang dolanan anak, kesenian wayang, kesenian tari tradisi, dan lain-lain. Pengertian Gamelan Dalam bahasa Jawa Kuno kata gamel berani menabuh bunyi-bunyian. Sedangkan kata gamelan berarti alat musik yang cara penggunaannya dengan ditabuh atau dipukul. Dalam bahasa Jawa Baru gamelan sering disebut dengan gangsa yang berasal dari dua suku kata, yaitu ga dan sa sebagai kependekan dari kata tembaga dan rejasa. Kedua unsur tersebut merupakan unsur dasar membuat gamelan yang baik. Di samping itu sementara ada beberapa ahli yang menyebutkan bahwa kata gangsa merupakan kependekan kata tiga dan sedasa yang merupakan kadar campuran membuat gamelan perunggu dengan komposisi tiga bagian timah rejasa dan sepuluh/sedasa bagian tembaga. DR. Mantle Hood dalam bukunya Javanese Gamelan in The World Music menjelaskan bahwa dalam bahasa Sansekerta kata perunggu = kamca. Kata kamca di kemudian hari berubah menjadi gangsa. Dan gangsa yang baik harus terbuat dari perunggu tulen dengan komposisi 77% tembaga dan 23% timah putih. Asal-Usul Gamelan Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa hampir tiap suku bangsa Indonesia memiliki alat musik yang disebut gamelan, meskipun bentuk dan jumlahnya berbeda-beda. Dalam perkembangannya menunjukkan bahwa gamelan Jawa yang ada di daerah Surakarta dan Yogyakarta merupakan gamelan yang paling lengkap dan bervariasi. Bukti-bukti arkeologi maupun sumber tertulis menyebutkan antara lain a. Dalam kitab Pustaka Raja Purwa bahwa pada tahun 162 Saka 240 M Sri Paduka Maharaja Buddha telah membuat alat tabuhan yang disebut Lokananta. Sumber lain mengatakan bahwa tahun 326 Saka 398M Sang Girinata menyuruh Bathara Indra untuk memberikan seperangkat gamelan kepada Sri Maharaja atau Raden Pakukuhan. Gamelan tersebut disebut gamelan surendro sura = gamelan dan indro Dewa Indra dewa perang. Kata surendro akhirnya berubah menjadi Slendro Jaap Kunt,1934 12. b. Keberadaan alat musik gamelan juga dapat kita temukan pada beberapa relief candi Borobudur, candi Ngrimbi, candi Kedaton dan pada candi Penataran serta candi Sukuh. Relief candi Borobudur yang didirikan sekitar pertengahan abad 9 berbentuk saron, kendhang, simbal, suling dan trompet. Sedangkan yang berada pada candi Ngrimbi, Kedaton, Penataran dam Sukuh melukiskan bonang, gong dan bendhe. c. Sejarah kerajaan Kediri ketika diperintah oleh Prabu Jayabaya menyebutkan bahwa tahun 1161 memerintahkan untuk menambah 1 rancang gamelan laras Pelog untuk melengkapi Iaras Slendro yang telah dimiliki sebelumnya. d. Serat Centhini yang ditulis akhir abad 18 sampai awal abad 19 dengan jelas menyebutkan bahwa orang Jawa telah memiliki gamelan yang terdiri dari 21 buah instrumen. Bukti tersebut berupa Iagu Macapat berbentuk Kinanthi. Terdiri dari 8 bait/pupuh. Di situ bahkan dijelaskan fungsi tiap-tiap instrumen dan peran pesinden, penggerong serta tukang keplok Bernard Suryabrata, 1987 17 sd 19. Kesimpulan bahwa gamelan telah dimiliki oleh bangsa Indonesia umumnya telah lama sekali yaitu sejak abad ke 3. Fungsi Instrumen Dalam Gamelan Meskipun komponen instrumen gamelan jumlahnya banyak namun dalam permainan bersama tidak akan menimbulkan karancuan bunyi. Hal ini karena masing-masing instrumen memiliki fungsi sendiri-sendiri. a. Fungsi Pamurba Irama/memimpin irama Fungsi ini dipercayakan kepada Kendhang. Kendhang sebagai konduktor mempunyai kewajiban mengatur irama, tempo maupun perubahan tempo ingin lambat maupun dipercepat. Dalam Lagu Dolanan, Tembang dan Gendhing kecepatan/temponya sebenarnya telah ditunjukkan dengan penggunaan pathet yang mengandung nilai-nilai filosofis kehidupan manusia lahir, dewasa dan mati. Pathet 6 Nem lambang kelahiran tanda tempo menunjukkan lambat. Pathet 9 Sanga lambang remaja/dewasa tempo menunjukkan setengah cepat/sedang dan Pathet Manyura menunjukkan tempo cepat-cepat/tergesa-gesa. Bahkan kadang-kadang musik belum selesai sudah berhenti. Suasana tergesa-gesa dalam menyelesaikan masalah sangat kenthal pada lagu/gendhing yang menggunakan pathet Manyura. Perubahan tempo pada permainan musik gamelan sebenarnya sudah diklarifikasi dengan bentuk-bentuk irama tertentu sebagai berikut Nama Tempo Gamelan Arti Dalam Bahasa Indonesia Nama Tempo Musik Kecepatan Irama Lancaran amat cepat presto 135 s/d 150 Irama I cepat allegro 115 s/d 135 Irama IIa agak cepat allegretto 100 s/d 115 Irama IIb sedang moderato 80 s/d 100 Irama IIIa sedikit pelan andante 60 s/d 80 Irama IIIb pelan, lambat adagio 50 s/d 60 Irama IV pelan sekali largo 40 s/d 50 b. Pamurba Lagu/Mengarahkan Lagu Lagu/Gendhing yang akan dimainkan dalam musik gamelan biasanya diarahkan oleh instrumen rebab atau Bonang Barung. Fungsi kedua alat musik tersebut ialah mengarahkan laras, pathet. Dalam permainan musik umum sering disebut dengan intro. Intro dalam gamelan sering diwujudkan oleh olah vokal dari jenis tembang tertentu. Dan biasanya diambilkan dari tembang Macapat atau tembang Gedhe. c. Pamangku Irama/Penjaga Kestabilan Tempo Fungsi menjaga kestabilan tempo ini diarahkan kepada instrumen Kethuk, Kenong, Kempul dan Gong. Permainan musik gamelan adalah permainan bersama. Oleh karena kebersamaan atau kerampakan sangat diperlukan, supaya tidak saling mendahului atau menyimpang dari teksture dalam permainan orchestra. d. Pamangku Lagu/Pembawa Melodi Pokok Fungsi ini diserahkan kepada alat-alat musik balungan yaitu Saron Demung, Saron Barung, Saron Peking dan Slenthem. Melodi suatu lagu/gendhing adalah unsur pokok yang tidak boleh ditinggalkan. Dalam permainan musik Band tugas ini sering diserahkan kepada pemain gitar melodi, pianis/organ. c. Pangrengga Lagu/Pelengkap Lagu Permainan musik sebenarnya ialah kemampuan atau keahlian seorang aranger/pengatur komposisi agar bunyi-bunyian yang dipergunakan menjadi indah. Fungsi alat musik gamelan yang mendapat tugas ini ialah Suling, Gender Penerus, Bonang Penerus, Celempung dan Siter.
Wacana Eksposisi Bab GamelanSMA/SMK kelas 12 Semester 1 Gamelan Jawa iku sawijining utawa corak gamelan sing urip ing tlatah Yogyakarta uga Jawa Tengah lan sabageyan Jawa Wetan. Gamelan saged dingge ngiringgi mawarni-warni Kesenian Tradisional kayata dingge ngiringi Pagelaran Wayang, Kethoprak, Jathilan lan kesenian tradisional liyanipun. Musik Gamelan Jawa iki beda karo musik gamelan saka dhaerah liya, yen musik gamelan Jawa lumrahenduwe nada luwih lembut, lembut lan nganggo laya luwih alon, beda karo musik Gamelan Bali ingkang layane luwih cepet, uga musik gamelan sundha ingkang rasa musikke “nglaras” banget mendayu-dayu lan didominasi swara suling. Gamelan Jawa iku ndue nada-nada pentatonis. Gamelan Jawa iku nduweni 2 laras yaiku Laras Slendro lan Laras pelog, Laras Slendro nduweni urutan nada-nada 123567, menawi Laras Pelog nduweni nada-nada 1234567. Gamelan Jawa ndue aturan-aturang ingkang wis pakem, antarane katata saka pirang-pirang rambahan utawa puteran utawa pathet utawa jero cetheking swara, uga ana aturan sampek utawa cepet rendhete laku sing wis pakem, uga ana batesan-batesan Gongan lan melodine wis diatur nig bageyang-bageyan sing saben-saben ketata saka 4 nada gatra. Saben-saben piranti ndue fungsi dewe-dewe sing nuntun swara yaiku rebab, sing nunutn irama diarani kendhang. Arane pemain sing nabuh gamelan iku diarani pengrawit, panayagan utawa nayagautama wiyogo, sing nembang priya diarani wira-swara, sing wanita arane pesinden utawa swarawati. Wonten ing jaman modern iki, Gamelan menika kadang kala mboten dados remenipun para mudha. Kathah para mudha ingkang mboten mangertos babagan gamelan amargi para mudha wonten ing kasunyatan luwih kulina weruh utawa nyekel alat musik modern kayata Gitar, Bass, Piano, Drum, Biola lan sakpanunggalanipun, tinimbang nyekel utawa main alat musik Gamelan. Para mudha mboten gumyak pengen bisa maen Gamelan, mbokmenawi Gamelan ing pikiran paramudha yaiku alat musik ingkang ndadekke deweke katrok, cupu, lan ketinggalan jaman. Sedaya iku kleru Gaemlan iku salah setunggal alat musik ingkang kedhah diremeni uga dimangerteni tumrap sedaya tiyang, Gamelan iku alat musik khas Jawa uga warisan budaya Indonesia. Konsep Gamelan lan gunane Gamelan, basa kramane gangsa lan basa kawine pradangga. Gangsa satemene tembung camboran-wancahan, wutuhe murni tembaga + raja + sa. Tembaga lan rajasa iku arane pelican logam, dicampir lan diluluh digawe gamelan. Gunane seperangkat racikan gamelan 1. Kendhang, gunane kanggo pamurba irama 2. Kethuk, kenong, kepyak,gong, gunane kanggo pamangku irama 3. Barung, boning gedhe, gunane kanggo pamurba lagu 4. Demung, slenthem, gunane kanggo pamangku lagu 5. Gender,gambang,cemplung, gunane kanggo pamangku yatmaka 6. Rebab, gunane kango pambuka pathet 7. Suling,siter,keprak,kecer, gunane kanggo murih gayenge swasana. Laras lan Pathet 1. Laras, yaiku swara gamelan kang tumata kanthi gumathok. Gumathok kanthi mungguhing rikating kedhere ing dalem wektu kang tertemtu, gumathok mungguhing dhuwure. Nada Dasar Laras Pelog 1234567İ Laras Slendro 12356İ 2. Pathet, yaiku ukuran endhek-dhuwuring gndhing. Ya pathet iku sing nemtokake mapane gendhing ln matesi munggah-mudhuning panabuhe gamelan. Prinsip Bentuk Racikan Gamelan 1. Wilahan, yaiku gambang, gender, demung, barung, peking, lan slenthem Cara maine yaiku kanthi cara Dithuthuk 2. Blebekan, yaiku gong, kempul, kethuk, kenong, bonang, lsp Cara maine yaiku kanthi cara Dithuthuk 3. Kebukan, yaiku kendhang Cara maine yaiku kanthi cara Dikeplak 4. Sebulan, yaiku suling, terompet Cara maine yaiku kanthi cara Disebul 5. Saka kawat, yaiku rebab, cemplung, siter Cara maine yaiku kanthi cara Digesek Prosedural Langkah-langkah menyusun teks eksposisi. Wacana Eksposisi Wacana Eksposisi nduweni teges wacana sing isine ide, pendapat, buah pikiran, informasi, utawa pengetahuan sing ditulis tujuane kanggo njembarake kawruh memperluas wawasan sing maca. Isine wacana eksposisi yaiku kanggo njlentrehake bab marang sing maca lan ora meksa sing maca supaya percaya utawa melu apa sing dikarepake saka isi karangan mau. Wacan Eksposisi yaiku salah sawijining wacana sing bisa mbudidaya ngandharake pokok pikiran sing tujuane njembarake wawasan utawa pangerten sing maca. Ciri-ciri wacan eksposisi Arupa wacan informasi. Ana gambar, grafik, karo tabel sing magepokan karo isi wacan. Wasananing wacan ana penjelasan. Wacan eksposisi adate digunakake kanggo mbabar kaweruh utawa ilmu, definisi, pangerten, cak-cakan sawijining kegiatan, metode, cara, lan proses dumadi sawijining kakadeyan utawa bab. Tuladha Wacan Eksposisi Sejarah basa jawa, Cara gawe roti, dll. Jenis Wacan eksposisi Wacan sing nuduhake proses. Wacan sing nuduhake tuladha. Wacan sing nuduhake sebab akibat. Carane nulis wacan eksposisi Nemtokake underane Tema perkara. Nemtokake tujuwan. Ngumpulake data saka maneka sumber. Nyusun cenkorongan Kerangka sing cocok karo underan sing dipilih. Ngrembakakake Mengembangkan Cengkorongan dadi paragraf eksposisi. Jenis Paragraf eksposisi Eksposisi Definisi Eksposisi Klasifikasi Eksposisi Klasifikasi Eksposisi ilustrasi Eksposisi Perbandingan Eksposisi Laporan
MATERI BAHASA JAWA KELAS XII SMA/SMK/MA BAB 4 GAMELAN Sugeng Rawuh! Gamelan Gamelan iku mujudake piranti musik Jawa padatan kanggo pangiring tembang. Tumrape Wong urip, gamelan kena kanggo niteni wewatekane menungsa. Karepe, bisa kanggo nodhi utawa nguji kepiye rasa pangrasane menungsa mau nalika ngrasakake swarane gamelan. Gamelan uga bisa diarani gangsa yaiku tetabuhan musik Jawa kang ricikane akeh kanggo ngiring lagu lagu utawa tembang-tembang Jawa kang umume diarani gendhing. Ricikane utawa jeneng jenenge gamelan yaiku udakara ana limalas werna, kayata bonang panerus, bonang barung, kempul lan gong, kenong, slenthem, gender panerus, gender barung, demung, saron panerus, saron barong 1, saron barung 2, gambang, lan kempyang, rebab, sarta kendhang. A. Maca lan nanggepi teks eksposisi ngenani gamelan Teks eksposisi iku sawijine karang kang tujuane nerangake utawa njelasake kadadeyan, kahanan, utawa swasana tinamtu supaya Wong kang moco bisa mudheng lan ngerti kanthi cetha. Tuladhane kaya ngisor iki. Gamelan Gamelan iku dumadi saka piranti werna-werna nanging tetep nyawiji. Sanajan cacahe akeh, nanging yen diunekake bareng bisa nuwuhake ras kang endah jalaran dilaras kanthi premati lan ditata kanthi becik. Murih endahe irama, larase gamelan dibedakake dadi rong werna, yaiku laras slendro lan laras pelog. Laras slendro nyakup titilaras 1,2,3,5,6 dene laras pelog isine titilaras 1,2,3,4,5,6,7. Laras slendro lan laras pelog kabedakake maneh jinise. Sarana kanggo mbedakake jinise iku jenenge pathet. Pathet digunakake minangka tenger kang bisa nuduhake titilarase kang digunakake. Upama dipadhakake karo solmisasi, pathet iku padha karo nada dasar. Pathet ing laras slendro ana pathet 5, pathet 6, lan pathet manyura, dene ing pathet laras pelog ana pathet 6 lan pathet barang. Kabeh mau nuduhake menawa senajan wujude werna-werna nanging ora ngilangi sipate kang nyawiji. Sumber gegaran nyinau basa Jawa 3 KELAS XII SMA/SMK/MAMA Matur Nuwun Postingan populer dari blog ini MATERI BAHASA JAWA KELAS X SMA/SMK/MA BAB 8 PRANATACARA Sugeng Rawuh! BAB 8 PRANATACARA A. Maca lan Nanggepi Teks Pranatacara Gatekno pethilan teks pranatacara ngisor iki! Assalamualaikum Wr. Wb. Dhumateng panjenenganipun para pepundhen, para sesepuh pinisepuh ingkang hanggung mastuti dhumateng pepoyaning kautaman ingkang pantes pinundhi. Para pangemban pangembating praja satriyaning negeri maningka pandam pandoming kawula dasih ingkang sinabu ing pakurmatan. ... Caos uninga katur dhumateng para lenggah, bilih titi laksana ijab qobul putra pinanganten, nun inggih Rara Ayu Fitri Kusuma putra putrinipun Bapa Joko Susena ingkang kadhaupaken kaliyan Bagus Ganes Sri Narendra putra kakungipun Bapa Agus Dahlan ingkang lenggah wonten Sekayu Semarang, sampun kaleksanan kanthi wilujeng nir ing rubeda duk nalika dinten Selasa, 29 Maret 2016 wanci tabuh mapan ing Sekayu. Pranatacara kakung sumawana putri, wondene lenggah reroncening tata adicara ingkang sampun rinancang rinacik rinumpaka d WEWALER WEWALER Tuladha wewaler ing deso Banyutowo 1. Aja mangan karo ngadeg Artine mangan karo ngadeg iku saru, becike mangan karo lungguh sing apik lan sopan. 2. Aja ngetoki kuku ing tengah wengi Artine supaya tangan ora tatu, lan keluargane ono seng iso mati. 3. Ora oleh njagongi bantal Artine lungguh ning bantal ora apik, amarga bantal iku sing bener kanggo mustaka/sirah, lan marakke udunen. 4. Ora oleh singsot ing tengah wengi Artine singsot bengi bengi ora apik, amarga singsot iso ngundang setan, lan ngganggu tonggone. 5. Aja turu sore sore Artine turu sore iku marakke iso panyakiten. 6. Aja ndondomi ing tengah wengi Artine ngdondomi ing tengah wengi marakke tangane ketujep dom, lan marakke diganggu setan. 7. Aja mangan karo turu Artine mangan karo turu marakke keselek, lan marakke keset. 8. Aja penekan pas bedug bedug Artine penekan pas bedug bedug mengko iso dadi lutung, amarga bedug iku wayahe sembahyang ora penekan wit. 9. Aj MATERI BAHASA JAWA KELAS X SMA/SMK/MA BAB 9 PANGANAN TRADHISIONAL JAWA Sugeng Rawuh! BAB 9 PANGANAN TRADHISIONAL JAWA Panganan tradhisional iku panganan kang kondhang ing papan utawa dhaerah tertentu. Saben dhaerah biasane duwe panganan sing kondhang lan dadi ikon dhaerahe. Kayata coto lan konro ing Makasar, rendhang ing Padhang, lan sapanunggale. A. Maca lan nanggepi teks Gatekno pethilan teks ngisor iki! TUMPENG Tumpeng iku cara nyuguhake sega lan lawuh jroning wangun bucu, amarga seko kuwi banjur diarani sega tumpeng. Olahan sega sing dianggo umume arapa sega kuning, senadyan karep uga digunakake sega putih biasa utawa sega uduk. Umume tumpeng disuguhake ing tampah kang arupa nampan gedhe, bunder, saka anyaman pring. Tampahe dilemeki godhong gedhang lan sega tumpenge dipanggonake ing tengah, diubengi lawuh lan janganan. Tumpeng biasane dianggo ing upacara tradhisional sing sifate seneng utawa sedih. Tumpeng ing ritual Jawa. B. Nemokake nilai-nilai kang kamot ing teks Babagan kang kudu digatekake yaiku
materi gamelan jawa kelas 12