🎖️ Mengapa Engkau Tertekan Hai Jiwaku
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 28 Juli 2017. Baca: Mazmur 43:1-5. "Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!" Mazmur 43:5. Rasa gelisah adalah perasaan yang dialami semua orang. Itu adalah hal yang wajar.
Nah berikut ini ada 20 ayat yang akan membantumu untuk tetap berpegang teguh pada pengharapanmu. Mazmur 62:6 - Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku. Ibrani 10:23 - Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.
Ayat 6, 12 dan 43:5 Pemazmur berseru : Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku dan gelisah di dalam diriku ? Seringkali kita berpikir bahwa hanya manusia biasa saja yang memiliki masalah. Kalau tokoh Alkitab atau orang beriman akan selalu terhindar dari masalah. Kalau kita masih berpikir demikian, maka kita sudah salah paham.
Gelisah berarti tidak tenteram, selalu merasa kuatir, tidak tenang, tidak sabar lagi menanti, cemas. Daud pun mengalaminya karena terus dikejar kejar oleh Saul yang berusaha membunuhnya. "Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku?" (Mazmur 42:6).
Maz 42:6 - “Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepadaNya, penolongku dan Allahku!”. Yes 40:27-31 - “(27) Mengapakah engkau berkata demikian, hai Yakub, dan berkata begini, hai Israel: ‘Hidupku tersembunyi dari TUHAN, dan hakku tidak diperhatikan
Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku! (Mazmur 42:12) Skripsi ini kupersembahkan untuk : My Savior, Jesus Christ atas inspirasi kehidupan yang luar biasa. Papa (alm) dan Mama tersayang
Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!
Setelah kita tahu akar masalahnya, tahu penyebabnya, kita bisa mengembangkan hal ini. "Saya gelisah karena faktor diri saya." Okelah, kita bisa juga seperti Pemazmur tadi mengatakan di dalam Mazmur 42, "Mengapa engkau tertekan hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku ?" kemudian Pemazmur mengatakan, "Berharaplah kepada Allah, hai jiwaku.
Menurut Alkitab, bunuh diri adalah pembunuhan; sehingga tindakan itu selalu salah. Orang Kristen harus hidup bagi Allah, dan memasrahkan waktu kematiannya pada Allah dan Allah saja. Semoga Allah memberi rahmat-Nya, serta sudut pandang sang pemazmur bagi setiap kita yang sedang bergumul pada hari ini: "Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan
Mengapa aku harus hidup berkabung di bawah impitan musuh?" 42:10 (42-11) Seperti tikaman maut ke dalam tulangku lawanku mencela aku, sambil berkata kepadaku sepanjang hari: "Di mana Allahmu?" 42:11 (42-12) Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku?
42:5 (42-6) Mengapa engkau tertekan, v hai jiwaku, dan gelisah w di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! x Sebab aku akan bersyukur y lagi kepada-Nya, penolongku z dan Allahku! a [42:2] 1 Full Life : JIWAKU HAUS KEPADA ALLAH.
“Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!” 27. 1 Petrus 5:6-7 “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.” 28. Yohanes 16:33
q5ao.
mengapa engkau tertekan hai jiwaku